Daftar Blog Saya

Senin, 16 November 2009

अब्स्त्रक्सी असुहन केबिदानन देंगन tuberkulosa

Proses kehamilan dimulai dari proses konsepsi yang ditandai dengan masuknya sel sperma kedalam sel telur. Kehamilan akan menimbulkan perubahan yang luas terhadap fisiologi pernafasan, sehingga dibutuhkan optimalisasi dari fungsi paru-paru. Tuberkulosa Paru adalah penyakit infeksius yang kronis dan terutama menyerang parenkim paru. 8,9 juta penderita TBC dengan proporsi 80% pada 22 negara berkembang dengan kematian 3 juta orang per tahun. 1 orang dapat terinfeksi TBC setiap detik dan penyakit TBC membunuh 1 juta perempuan per tahun pada saat kehamilan dan persalinan. ( Hatziahaan, 2003). penulis tertarik untuk mempelajari lebih mendalam tentang penanganan Tuberkulosa Paru pada saat kehamilan melalui penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ny. R dengan Tuberkulosa Paru Keluarga Tn. Y. di Kelurahan Tanah Sareal Bogor Utara.
Tujuan Penulisan ini mendapatkan pengetahuan dan keterampilan lebih luas tentang Asuhan Kebidanan pada Ny. R dengan Tuberkulosa Paru Keluarga Tn. Y. di Kelurahan Tanah Sareal Bogor Utara, dengan pendokumentasian SOAP.
Ny. R. mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 8 bulan, sedang mendapat pengobatan TBC bulan ke enam, mengeluh kadang-kadang masih batuk bila udara dingin. Keadaan umum: Baik, Kesadaran: Compos mentis, Tanda-tanda Vital: Tekanan Darah: 120/ 80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, Suhu: 36, 3 °C, Pernafasan: 22 x/menit, Berat Badan: 51 kg, Sebelum hamil: 36 kg, Tinggi Badan: 150 cm, LILA: 25 cm, IMT: 36: 2,25=16 (kategori rendah), Bentuk Burrel Chest, Bunyi jantung normal, ronchi tidak terdengar, payudara simetris, putting susu menonjol, tidak teraba massa, kolostrum sudah keluar, TFU setengah pusat- prosesus xypoideus, TFU 25 cm, teraba agak bulat, lunak, tidak Melenting, Leopold II :Teraba tahanan sebelah kanan, bagian kecil sebelah kiri, Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting, TBJ: 25 cm - 12 x 155 = 2015 gram, Auskultasi: DJJ positif 132 x/menit, kuat, teratur, punctum maximum 2 jari bawah pusat sebelah kanan. Assesment: Ny. R, 28 tahun, G2P1A0 hamil 35 minggu dengan Tuberkulosa Paru, Janin tunggal hidup intra uterine, presentasi kepala. Keadaan ibu dan janin baik. Planning: Menjelaskan hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu memperbanyak makanan yang mengandung TKTP, banyak istirahat, rajin minum obat sesuai therapy, menganjurkan pada keluarga agar mengingatkan klien untuk rajin minum obat, menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk menjaga penyebaran kuman TBC pada orang lain, untuk selalu menjaga kebersihan rumah, serta mengatur ventilasi yaitu dengan membuka jendela rumah dan kamar setiap hari, menjemur kasur setiap satu minggu sekali, Menganjurkan pada keluarga, apabila ada yang memperlihatkan tanda-tanda TBC atau bila menderita batuk-batuk selama lebih dari 2 minggu untuk segera memeriksakan sputum di puskesmas, menganjurkan pada ibu untuk kontrol kehamilan rutin dan cek laboratorium darah dan sputum.
Deteksi dini kasus Tuberkulosa Paru pada ibu hamil, dan kemampuan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat menghindarkan ibu hamil dari bahaya tuberkulosa yang lebih kompleks. Dan akan berdampak kepada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

Minggu, 01 November 2009

Pemimpin Perawat

Seringkali muncul pertanyaan, bagaimana cara menjadi kepala Bidang Keperawatan yang baik, pada saat pembekalan belum optimal diberikan oleh oleh pimpinan, sehingga seringkali pembuatan program lebih kearah kira-kira. apakah jawaban ini bisa dipergunakan?

Jawaban
Persaingan dunia usaha saat ini sudah semakin pesat dan memerlukan suatu keberanian didalam melaksanakan usaha tersebut. bila kita menjadi seorang pemimpin maka kita dituntut untuk terus mengembangkan usaha kita bukan hanya sekadar menjalankan apa yang sudah ada, maka dari itu di perlukan terobosan-terobosan dari seorang pemimpin. Beberapa tugas dari seorang pemimpin dalam mengembangkan dunia keperawatan yang adalah sebagaiberikut:
A. Tugas Awal
Melaksanakan Assesment
Seseorang pemimpin perlu mengetahui tentang dunia yang akan diagelutinya, baik kondisi internal maupun eksternal , untuk kondisi internal pemimpin harus mulai dari:
1. Visi-misi dari lingkungan yang dipimpinnya
2. Budaya organisasi yang ada
3. Tujuan Organisasi
4. Sumber daya yang dimiliki baik dari infrastruktur yang ada ataupun Sumber daya manusianya.
Setelah mengetahui kondisi diatas, maka seorang pemimpin harus melakukan assessment Ekternal yang meliputi, antara lain:
1. Kebutuhan Pasar pada saat ini
2. Kebijakan yang berhubungan dengan dunia usaha
3. Kemampuan dari pesaing-pesaing yang ada di sekitar perusahaan atau dengan yang berhubungan dengan perusahaan yang kita pimpin.

Setelah melaksanakan Assesment tersebut maka Kita diharuskan untuk :menentukan kemana keperawaatan ini akan dibawa


B. Tugas kedua
Melaksanakan Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data, hasil kegiatan dan sumber daya ( manusia, fasilitas, peralatan dan dana yang tepat dan memadai untuk mencapai tujuan Perusahaan).Sehingga Dalam hal ini hasil Assesment menjadi dasar dalam menentukan Kriteria hasil yang diinginkan, Secara Rasional Perencanaan kegiatan merupakan fungsi utama pengelolaan dan landasan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan Perusahaan.
1. Kriteria Struktur yang harus disusun adalah
a. Adanya kebijakkan Perusahaan sebagai pendukung penyusunan perencanaan.
b. Adanya Visi dan misi Perusahaan yang relevan dengan kondisi saat ini
c. Adanya falsafah dan tujuan Perusahaan yang mengacu kepada visi dan misi Perusahaan
d. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan secara tepat dan memadai.
e. Adanya stándar antara lain stándar Kegiatan, standar ketenagaan, stándar fasilitas.
f. Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan organisasi
g. Adanya mekanisme perencanaan Kegiatan
2. Dalam prosesnya pemimpin ada baiknya:
a. Melaksanakan koordinasi dengan Setiap bagian yang ada
b. Melibatkan unsur pengelola dan staf sesuai tingkat manajerial
c. Melaksanakan perencanaan secara ”Bottom up”

adapun langkah yang harus diambil, antara lain adalah:
1. Menentukan tujuan jangka panjang yang berorientasi kepada hasil atau harapan yang ingin dicapai.
2. Menentukan tujuan jangka pendek yang berorientasi kepada bagaimana mencapai tujuan jangka panjang secara bertahap.
3. Menentukan batasan indikator keberhasilan yang dicapai dengan prinsip:
a. Harus spesifik sehingga jelas tidak meragukan
b. Harus dapat diukur
c. Harus dapat actual
d. Harus realistis atau sangat mungkin dicapai
e. Harus memiliki batasan waktu yang jelas

C. Tugas Ketiga
Pengorganisasian
Pengaturan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) melalui integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan Kegiatan perusahaan. Secara Rasional Pengaturan sumber daya menjamin kesinambungan kegiatan secara efektif dan efisien.

Dalam pengorganisasian ini pemimpin harus menetapkan Kriteria struktur antara lain:
1. Adanya kebijakkan tentang manajemen Kegiatan sebagai pendukung pengorganisasian.
2. Adanya Struktur organiasasi dan tata hubungan kerja struktural dan fungsional kegiatan diPerusahaan
3. Adanya uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas dan tertulis bagi tiap Sumber Daya Manusia yang ada di Perusahaan tersebut.
4. Adanya Sumber Daya Manusia yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tertentu
5. Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan jabatan bagi setiap posisi yang ada.

D. Tugas Ke Empat
Melaksanakan Pemberdayaan dan Pengendalian
1. Pendayagunaan Sumber daya Manusia sesuai kompetensi dan potensi pengembangan untuk terlaksananya Kegiatan perusahaaan yang bermutu secara Rasional Pengelolaan manajemen Perusahaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien apabila didukung dengan pengaturan sumber daya Manusia yang memadai dan berkualitas.
2. Pengarahan yang terstruktur untuk mencapai kegiatan bermutu sesuai tujuan organisasi atau Perusahaan yang secara Rasional akan memunculkan Iklim kerja yang kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal manajer perusahaan dalam memotivasi dan membimbing staf sehingga meningkatkan kinerja staf meningkat.
Kriteria struktur yang harus diperhatikan oleh Pemimpin adalah
1. Adanya kebijakkan tentang manajemen kegiatan yang mendukung fungsi pemberdayaan dan pengarahan.
2. Adanya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, dan keterampilan manajerial
3. Adanya mekanisme pemberdayaan dan pembinaan Sumber daya Manusia
4. Adanya fasilitas yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif untuk pembinaan.

Dalam prosesnya Kriteria Proses
Melaksanaan pemberdayaan dan pembinaan tenaga keperawatan berdasarkan hasil evaluasi kinerja
Memberikan umpan balik.
Melaksanakan umpan balik.
Melaksanakan tindak lanjut hasil program pembinaan antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.